Tuesday, October 29, 2013

Dilema Gluten


Anak saya Akmal cinta banget dengan yang namanya mie, spagetti, dan roti keju. Tiada hari tanpa mengkonsumsi salah satu dari makanan bergluten itu. Untungnya, Akmal tidak pilih-pilih soal mie nya terbuat dari terigu, jagung, atau beras, buat dia yang penting bentuknya mie..hehehehe. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak buruk akibat terlalu banyak konsumsi gluten, biasanya saya ganti mie nya dengan bihun dari jagung dan misoa dari tepung beras. Spagetti sesekali saja dalam 1 bulan, mungkin hanya 1 sampai 2 kali. Nah, yang masih membuat saya bingung, bagaimana dengan roti ya? Saya belum menemukan tepung pengganti untuk terigu protein tinggi sebagai bahan utama pembuat roti. Paling mentok akhirnya Saya membuat roti dengan ragi alami yang katanya bisa mengurangi pengaruh gluten pada tubuh karena  roti ragi alami dicerna lebih cepat dan lebih baik di dalam tubuh, tapi yaaahh...memang tekstur dan bentuknya belum bisa se fluffy roti yang biasa saya buat dengan resep biasa sih.. Maunya bisa tetap membuat roti sehat tapi kalau bisa gluten free dan tetap fluffy plus enak, hehehe...So, masih dengan pertanyaan yang sama, apa pengganti terigu protein tinggi untuk membuat roti ya? ada yang bisa membantu?

Danau Tahai

Danau Tahai masih berada dalam satu kawasan dengan BOS di Nyaru Menteng. Air danau ini berwarna hitam pekat bukan karena pencemaran melainkan karena pengaruh dari akar tanaman yang menjadi ekosistem di danau ini. Sayang sekali ketika Saya bersama si Ayah dan Akmal berkunjung kesana airnya sedang surut hingga tampak permukaan tanahnya. Mungkin nanti kalau musim penghujan datang kami perlu berkunjung lagi kemari, pasti suasananya jauh berbeda:)



Pukul 11 siang...lumayan panasnya..:)

airnya suruutt....

BOS-Nyaru Menteng Palangkaraya

Untuk pengunjung umum sebaiknya datang pada hari Minggu atau Libur Besar ya..:)

Di suatu hari Minggu di tengah libur panjang menjelang hari raya kurban kemarin Saya bersama si Ayah dan Akmal akhirnya bisa mengunjugi tempat rehabilitasi orang utan di BOS-Nyaru Menteng. Tempat ini berjarak tidak terlalu jauh dari rumah kontrakan kami di Perumnas Jl. Kakatua karena masih sama-sama berada di Jalan Tjilik Riwutt km 3 sedang orang utan ini di Tjilik Riwu km 28:) Lumayan..25 km ditempuh dengan sepeda motor di jalan yang lurusn tanpa belokan berarti tidak terlalu membuat pantat kaku,tapi lengan yang lumayan pegal karena seperti biasanya, belum sampai 1 km pertama Akmal udah minta posisi tidur hehehe


Sayang sekali pengunjung tidak diperkenankan masuk..:(



Pengunjung BOS-Nyaru Menteng hari itu lumayan rame
 

Si Otan (Orang Utan) lagi melamun..:)

Memasuki kawasan Nyaru Menteng kami diminta membayar retribusi sebesar Rp5000,- setiap orangnya, waktu itu dihitung 2 orang dewasa saja jadi Rp10.000,-. Lalu di pintu masuk BOS-Nyaru Menteng ada lagi karcis untuk parkir Rp2000,- saja. Karena alasan higienitas, pengunjung BOS-Nyaru Menteng tidak diperkenankan berinteraksi langsung dengan orang utan di penangkaran tersebut. Kata salah satu perawat orang utan disana ada banyak orang utan yang terkena hepatitis setelah berinteraksi dengan pengunjung umum beberapa waktu sebelumnya. Primata ini ternyata sensitif terhadap penyakit jadi harus dijaga dengan baik. Alternatifnya, pengunjung akan disuguhi pemutaran film mengenai kisah orang utan yang diselamatkan dari tempat-tempat yang bukan semestinya juga tentang kegiatan yang diadakan di BOS-Nyaru Menteng dalam usahanya mereintroduksi orang utan ke habitat aslinya di hutan. 


Meskipun interaksi dengan orang  utan disini dibatasi, pengunjung tetap bisa melihat orang utan secara langsung dari balik tembok karena kandang yang cukup tinggi melebihi tembok pembatas. Lucunya, terkadang orang utan di dalam kandang bergelantungan ramai di sisi kandang melihat para pengunjungnya, entah siapa menonton siapa, hehehehe...

Baris yang rapi yoo...

Akmal dan orang utan di balik tembok

Kalau pegang patung orang utannya aja boleh deh..:)
 
Di gerbang depan banyak papan besar berisi informasi tentang BOS dan orang utan
Oiya,di kawasan ini juga ada obyek wisata Danau Tahai yang foto-fotonya ada di sini, tapi sayang pada saat itu air danaunya sedang surut karena belum masuk musim penghujan.