Tuesday, December 24, 2013

Foto-foto Sebelum Nikah2008-by Yoshi

Lima tahun yang lalu, sebelum acara pernikahan kami di bulan Desember 2008, saya dan si Ayah "menodong" sahabat kami Yoshi membuat foto ala pre-wedding . Karena yang namanya nodong itu berarti tanpa imbalan, maka kami sudah cukup puas dengan hasil foto paling maksimal dari kamera pocketnya, hihihih.. Toh kami pun tidak ingin ada adegan yang "aneh-aneh". Lihat saja, hasilnya bagus juga kan...:) Berkat Yoshi, saya punya foto kenang-kenangan saat masih langsing, lho...salah fokus...:p But anyway, happy anniversary ke 5 untuk saya dan suami. Mohon doanya kami selalu langgeng, dan semakin baik menata diri dan keluarga, aamiin..aamiin...:)








Friday, December 6, 2013

Papa Satu-satunya


Beliau papa satu-satunya...
Bagi saya dan kedua adik saya, tentu saja...
Papa saya orang yang sangat baik..
Saya bahkan lupa kapan terakhir papa marah..
Yang saya ingat,dimata saya...
Papa saya sangat murah hati...
Sangat melindungi kami...
Tapi papa saya juga sangat demokratis..
bukan sosok yang memaksakan kehendaknya pada kami..
Papa lebih sering menengahi dan mendengarkan..
Tapi justru hal itu yang membuat saya bisa menasehati diri sendiri...
Papa saya senang merangkul saudara di desa...
Membawa mereka memperbaiki keberuntungan dengan bersekolah di kota..
Hingga dahulu di rumah kami selalu ramai..

Papa saya dulu gagah, sigap dan penuh senyum..
Meskipun stroke menghantamnya, papa bisa kembali bangkit dan bersemangat..
Hanya butuh satu tahun sejak strokenya, beliau bisa menyetir mobil lagi..
Dipaksakan, dan harus bisa, itu saja keinginannya..
Demi bisa berguna untuk istri dan anak-anak..
 
Terakhir kami berkumpul dengan papa di pertengahan tahun 2007,
sebulan terakhir sakitnya serba mendadak..
Tidak ada keluh kesah tertumpah pada kami..
Mungkin hanya kepada mama keluh kesah itu tertumpah...
Seminggu sebelum papa saya pergi, saya sempat berbincang..
Tidak lama, tapi penuh pertanyaan papa tentang keinginan dan masa depan saya,
ah....sesak rasanya mengingat ini..
Seandainya waktu bisa diputar kembali,..
Saat itulah saya ingin kembali...
Untuk memeluknya dan berkata terima kasih kepadanya...
Keinginan dan kata yang hanya tersangkut ditenggorokan ketika itu..
Ya...Di saat itulah saya ingin kembali...
Melepaskan segala urusan kampus dan pekerjaan demi duduk menemaninya lebih lama..
 
Saya tidak hapal kapan tepatnya papa saya tiada...
Yang saya ingat papa tidak ada lagi disisi kami..
Yang saya ingat papa pergi tanpa berpamitan...
Begitu cepat, tak bertanda, dan sendiri...
hanya bersama Tuhan, Allah Yang Maha Memiliki..