Tuesday, December 24, 2013

Foto-foto Sebelum Nikah2008-by Yoshi

Lima tahun yang lalu, sebelum acara pernikahan kami di bulan Desember 2008, saya dan si Ayah "menodong" sahabat kami Yoshi membuat foto ala pre-wedding . Karena yang namanya nodong itu berarti tanpa imbalan, maka kami sudah cukup puas dengan hasil foto paling maksimal dari kamera pocketnya, hihihih.. Toh kami pun tidak ingin ada adegan yang "aneh-aneh". Lihat saja, hasilnya bagus juga kan...:) Berkat Yoshi, saya punya foto kenang-kenangan saat masih langsing, lho...salah fokus...:p But anyway, happy anniversary ke 5 untuk saya dan suami. Mohon doanya kami selalu langgeng, dan semakin baik menata diri dan keluarga, aamiin..aamiin...:)








Friday, December 6, 2013

Papa Satu-satunya


Beliau papa satu-satunya...
Bagi saya dan kedua adik saya, tentu saja...
Papa saya orang yang sangat baik..
Saya bahkan lupa kapan terakhir papa marah..
Yang saya ingat,dimata saya...
Papa saya sangat murah hati...
Sangat melindungi kami...
Tapi papa saya juga sangat demokratis..
bukan sosok yang memaksakan kehendaknya pada kami..
Papa lebih sering menengahi dan mendengarkan..
Tapi justru hal itu yang membuat saya bisa menasehati diri sendiri...
Papa saya senang merangkul saudara di desa...
Membawa mereka memperbaiki keberuntungan dengan bersekolah di kota..
Hingga dahulu di rumah kami selalu ramai..

Papa saya dulu gagah, sigap dan penuh senyum..
Meskipun stroke menghantamnya, papa bisa kembali bangkit dan bersemangat..
Hanya butuh satu tahun sejak strokenya, beliau bisa menyetir mobil lagi..
Dipaksakan, dan harus bisa, itu saja keinginannya..
Demi bisa berguna untuk istri dan anak-anak..
 
Terakhir kami berkumpul dengan papa di pertengahan tahun 2007,
sebulan terakhir sakitnya serba mendadak..
Tidak ada keluh kesah tertumpah pada kami..
Mungkin hanya kepada mama keluh kesah itu tertumpah...
Seminggu sebelum papa saya pergi, saya sempat berbincang..
Tidak lama, tapi penuh pertanyaan papa tentang keinginan dan masa depan saya,
ah....sesak rasanya mengingat ini..
Seandainya waktu bisa diputar kembali,..
Saat itulah saya ingin kembali...
Untuk memeluknya dan berkata terima kasih kepadanya...
Keinginan dan kata yang hanya tersangkut ditenggorokan ketika itu..
Ya...Di saat itulah saya ingin kembali...
Melepaskan segala urusan kampus dan pekerjaan demi duduk menemaninya lebih lama..
 
Saya tidak hapal kapan tepatnya papa saya tiada...
Yang saya ingat papa tidak ada lagi disisi kami..
Yang saya ingat papa pergi tanpa berpamitan...
Begitu cepat, tak bertanda, dan sendiri...
hanya bersama Tuhan, Allah Yang Maha Memiliki..

Tuesday, November 19, 2013

Taman Wisata Kumkum-Palangkaraya


Hari Sabtu sore listrik mati lumayan lama, nggak bisa pake mesin cuci, beberes setrikaan baju dan kepanasan nggak bisa pake AC atau kipas angin. Untungnya, syukur alhamdulillah, Sabtu kemarin itu cuaca cerah, nggak pake hujan air dan petir seperti hari sebelumnya. Karena nggak bisa ngapa-ngapain juga di rumah itu artinya waktunya jalan-jalan...Yeeaay! Selanjutnya, memutuskan tempat yang mau dikunjungi tapi pakai syarat nggak pake jauh dan irit modal soalnya udah mau akhir bulan nih..:p Ke Mega Town Square? ah..pasti belanja deh kalo kesana. Kalawa Waterboom? Modalnya nggak nyukup 50ribu buat masuk bertiga, lagian kemaren Akmal udah maen ombak-ombakan waktu kontrakan kami kebanjiran...hehehe. Akhirnya, atas usul saya, berangkatlah kami ke Taman Kumkum. Lokasinya dekat ternyata, dari jembatan Kahayan ke arah Buntok rasanya kurang lebih hanya 1 km saja. Begitu sampai, kami bayar tiket masuk untuk bertiga sekaligus parkir cuma Rp15.000,-. Suasana di Taman Kumkum sore itu cukup menyenangkan, mungkin karena bukan hari libur jadi pengunjungnya tidak ramai:)

Kandang binatang

Di area ini terdapat beberapa kandang binatang, antara lain burung elang, beruang madu, monyet, kucing hutan dan buaya. Selain itu terdapat rumah makan yang menyajikan masakan khas kalimantan dengan olahan ikan sungainya dengan pilihan tempat duduk yang banyak, bisa di gubuk-gubuk kalau mau sambil duduk lesehan, di meja dan kursi panjang di tepi sungai sambil menikmati semilir angin, di atas taman bermain anak-anak bagi yang membawa anak-anak dan ingin bermain, atau bisa juga duduk di meja kursi di dalam rumah makan itu sendiri, semuanya cukup nyaman.

Rumah Makan di Taman Kumkum


Gubuk-gubuk untuk sekedar duduk-duduk, makan, atau main laptop

Tempat makan di tepi sungai


Nah yang paling asyik bagi Akmal tentu saja taman bermainnya. Letaknya dibawah, diatas tanah langsung, jadi kalau air sungai meluap sampai kebawah kolong, tentu saja aneka ayunan dan lainnya tergenang air. Akmal bermain di bawah, si Ayah bisa duduk santai mengawasi Akmal sambil membaca koran ditemani sebutir kelapa muda dan saya berjalan-jalan berkeliling sambil memotret area Taman, itu sangat menyenangkan!:)

Area bermain anak-anak
Akmal asyik bermain..

Ayah bersantai sambil membaca koran

Kelapa muda seharga Rp10.000,-  saja per buahnya :)
Tepi sungai..romantis ya...:)

Tuesday, October 29, 2013

Dilema Gluten


Anak saya Akmal cinta banget dengan yang namanya mie, spagetti, dan roti keju. Tiada hari tanpa mengkonsumsi salah satu dari makanan bergluten itu. Untungnya, Akmal tidak pilih-pilih soal mie nya terbuat dari terigu, jagung, atau beras, buat dia yang penting bentuknya mie..hehehehe. Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak buruk akibat terlalu banyak konsumsi gluten, biasanya saya ganti mie nya dengan bihun dari jagung dan misoa dari tepung beras. Spagetti sesekali saja dalam 1 bulan, mungkin hanya 1 sampai 2 kali. Nah, yang masih membuat saya bingung, bagaimana dengan roti ya? Saya belum menemukan tepung pengganti untuk terigu protein tinggi sebagai bahan utama pembuat roti. Paling mentok akhirnya Saya membuat roti dengan ragi alami yang katanya bisa mengurangi pengaruh gluten pada tubuh karena  roti ragi alami dicerna lebih cepat dan lebih baik di dalam tubuh, tapi yaaahh...memang tekstur dan bentuknya belum bisa se fluffy roti yang biasa saya buat dengan resep biasa sih.. Maunya bisa tetap membuat roti sehat tapi kalau bisa gluten free dan tetap fluffy plus enak, hehehe...So, masih dengan pertanyaan yang sama, apa pengganti terigu protein tinggi untuk membuat roti ya? ada yang bisa membantu?

Danau Tahai

Danau Tahai masih berada dalam satu kawasan dengan BOS di Nyaru Menteng. Air danau ini berwarna hitam pekat bukan karena pencemaran melainkan karena pengaruh dari akar tanaman yang menjadi ekosistem di danau ini. Sayang sekali ketika Saya bersama si Ayah dan Akmal berkunjung kesana airnya sedang surut hingga tampak permukaan tanahnya. Mungkin nanti kalau musim penghujan datang kami perlu berkunjung lagi kemari, pasti suasananya jauh berbeda:)



Pukul 11 siang...lumayan panasnya..:)

airnya suruutt....

BOS-Nyaru Menteng Palangkaraya

Untuk pengunjung umum sebaiknya datang pada hari Minggu atau Libur Besar ya..:)

Di suatu hari Minggu di tengah libur panjang menjelang hari raya kurban kemarin Saya bersama si Ayah dan Akmal akhirnya bisa mengunjugi tempat rehabilitasi orang utan di BOS-Nyaru Menteng. Tempat ini berjarak tidak terlalu jauh dari rumah kontrakan kami di Perumnas Jl. Kakatua karena masih sama-sama berada di Jalan Tjilik Riwutt km 3 sedang orang utan ini di Tjilik Riwu km 28:) Lumayan..25 km ditempuh dengan sepeda motor di jalan yang lurusn tanpa belokan berarti tidak terlalu membuat pantat kaku,tapi lengan yang lumayan pegal karena seperti biasanya, belum sampai 1 km pertama Akmal udah minta posisi tidur hehehe


Sayang sekali pengunjung tidak diperkenankan masuk..:(



Pengunjung BOS-Nyaru Menteng hari itu lumayan rame
 

Si Otan (Orang Utan) lagi melamun..:)

Memasuki kawasan Nyaru Menteng kami diminta membayar retribusi sebesar Rp5000,- setiap orangnya, waktu itu dihitung 2 orang dewasa saja jadi Rp10.000,-. Lalu di pintu masuk BOS-Nyaru Menteng ada lagi karcis untuk parkir Rp2000,- saja. Karena alasan higienitas, pengunjung BOS-Nyaru Menteng tidak diperkenankan berinteraksi langsung dengan orang utan di penangkaran tersebut. Kata salah satu perawat orang utan disana ada banyak orang utan yang terkena hepatitis setelah berinteraksi dengan pengunjung umum beberapa waktu sebelumnya. Primata ini ternyata sensitif terhadap penyakit jadi harus dijaga dengan baik. Alternatifnya, pengunjung akan disuguhi pemutaran film mengenai kisah orang utan yang diselamatkan dari tempat-tempat yang bukan semestinya juga tentang kegiatan yang diadakan di BOS-Nyaru Menteng dalam usahanya mereintroduksi orang utan ke habitat aslinya di hutan. 


Meskipun interaksi dengan orang  utan disini dibatasi, pengunjung tetap bisa melihat orang utan secara langsung dari balik tembok karena kandang yang cukup tinggi melebihi tembok pembatas. Lucunya, terkadang orang utan di dalam kandang bergelantungan ramai di sisi kandang melihat para pengunjungnya, entah siapa menonton siapa, hehehehe...

Baris yang rapi yoo...

Akmal dan orang utan di balik tembok

Kalau pegang patung orang utannya aja boleh deh..:)
 
Di gerbang depan banyak papan besar berisi informasi tentang BOS dan orang utan
Oiya,di kawasan ini juga ada obyek wisata Danau Tahai yang foto-fotonya ada di sini, tapi sayang pada saat itu air danaunya sedang surut karena belum masuk musim penghujan.

Friday, May 17, 2013

Mesin Cuci Kesayangan Ibu Rumah Tangga

Weits...jangan suudzhon dulu lho baca judul diatas. Ini saya bukan sales mesin cuci, punya laundry  mau  kasih harga promo berlangganan, apa lagi mau nawarin nyuciin baju. No..no..no..., ini ceritanya mau curhat, kasih saran, dan syukur-syukur bisa memberikan pertimbangan buat yang baru mulai berumah tangga. Apa sih kok kayaknya penting banget?Eh, jangan salah, masalah yang satu ini, iyaa....ini lho urusan cucian, penting banget lho demi menjaga stabilitas dan kerukunan hidup dalam rumah tangga^^
Kalau anda seorang istri yang beruntung punya suami hobi nyuci baju (syukur-syukur sekalian nyetrika), mesin cuci jadi urutan ke seribu kali ya. Mungkin kalau suami sibuk ngantor, tapi punya asisten rumah tangga yang bisa nyuci atau ada budget untuk laundry setiap bulan, ya nggak jadi masalah juga. Semua masih aman-aman saja.  Tapi kalau suami sibuk, si istri juga kerja atau ibu rumah tangga yang punya balita yang doyan gonta ganti baju, nggak ada asisten, tinggal di daerah panas bikin keringetan jadi boros baju ganti (tarik nafas..) dan nggak doyan ribet ngucek-ngucek baju kotor, mari pertimbangkan bantuan si mesin cuci untuk sedikit meringankan pekerjaan rumah tangga anda. Apalagi jaman sekarang, meskipun punya asisten rumah tangga, tetap saja urusan cuci mencuci kayaknya lebih aman ditangani sendiri. Sayang kan kalau baju kesayangan jadi rusak karena salah perawatan.
Di pasaran, terdapat 2 tipe mesin cuci. Satu tabung dan 2 tabung. Untuk mesin cuci 1 tabung terbagi menjadi 2 jenis, bukaan atas (top loading) dan bukaan depan (front loading). Masing-masing memiliki kelebihan, tergantung kebutuhan dan budget kita. Saya coba bahas satu persatu,

Mesin Cuci 2 Tabung
 

Mesin cuci tipe ini paling terjangkau harganya. Di bandrol dengan kisaran Rp700.000,- s/d Rp1.500.000,-, kita sudah bisa membawa pulang asisten otomatis ini. Kelemahannya, tipe ini tidak bisa benar-benar otomatis. Jangan berharap sekali seting tombol cucian bisa langsung setengah kering dan siap dijemur. Karena tabung pencuci dan pengering terpisah, kita harus rela turun tangan memindahkan cucian dari satu tabung ke tabung lainnya. Terkadang berapa kali tergantung jenis pakaian dan tingkat kekotorannya. Untuk pasangan yang belum memiliki anak dan hanya berdua (tidak ada bonus cucian keluarga apalagi tetangga), mesin cuci 2 tabung sudah cukup membantu. Toh sesekali sang suami bisa membantu mencuci di akhir minggu kan...namanya juga pengantin baru ya, hahahaha

Mesin Cuci 1 Tabung 

Tipe mesin cuci ini ada 2, yaitu dengan bukaan atas (up loading) dan bukaan depan (front loading). Secara umum, mesin cuci bertipe ini sudah otomatis, sekali mengatur program pencucian, kita bisa melakukan urusan yang lain. Begitu selesai, tinggal menjemur pakaian yang sudah bersih. Bedanya, kalau yang up loading bandrol harganya lebih terjangkau, antara Rp2.000.000,- s/d Rp3.500.000,-, sedangkan yang front loading memaksa kita merogoh kocek agak dalam untuk menebusnya antara Rp4.000.000,- s/d Rp8.000.000,- , bahkan lebih mahal. 
Ada harga tentu ada kualitas dong. Pada mesin cuci up loading, metode pencuciannya hampir sama dengan mesin cuci 2 tabung. Cucian didalamnya di putar kekanan dan kekiri hingga cucian didalamnya melilit satu dengan yang lain. Kalau tidak hati-hati mengangkatnya dari tabung cucian, bisa-bisa baju kesayangan kita sobek tertarik. Lain dengan metode yang digunakan mesin cuci front loading. Mesin cuci ini bekerja dengan cara membolak-balik dan membanting cucian keatas dan kebawah. Kalau dibayangkan, seperti metoda orang mencuci zaman dulu, dibanting-banting diatas batu atau papan cuci. Nah, metode banting membanting inilah yang menghasilkan cucian yang lebih bersih.
Sekali memencet program on pada mesin cuci front loading, kita tidak bisa lagi menambah cucian yang tertinggal. Jika dibuka, air akan tumpah kemana-mana. Sabun cuci dan pewangi pakaian dimasukkan bersama-sama di awal setting program, tentunya di kotak yang berbeda-beda. Nantinya mesin cuci akan mengatur kapan saatnya sabun maupun pewangi digunakan. pada mesin cuci up loading, kita bisa memasukkan cucian yang tertinggal karena mesin akan otomatis berhenti jika tutupnya dibuka pada saat program berjalan. Tetapi ini untuk kondisi darurat saja ya, jangan terlalu sering melakukannya agar tidak rusak.

Nah, selamat memilih mesin cuci^^





Tuesday, May 14, 2013

Komposter Takakura ala saya


Terinspirasi dari keranjang Takakura, komposter sederhana yang cocok untuk pengolahan limbah dapur rumah tangga, saya membuat komposter sejenis menggunakan keranjang buah bekas pot bertanam sayuran yang lalu. Saya menggunakan bahan-bahan yang sudah tersedia di sekitar saya untuk menghindari adanya biaya tambahan, bukankah prinsipnya mesti reduce-reuse-recycle?^^
Keranjang komposter ini lebih cocok diletakkan di teras yang tertutup atasnya. Atau bisa juga agar lebih bersih untuk alas keranjang diberi tatakan semisal dengan karung, lembaran kayu, dsb, kemudian bila tidak ada naungan, bisa diletakkan di bawah pohon tetapi atasnya tertutup karung plastik. Pokoknya jangan sampai air hujan masuk ya.
Step yang saya lakukan sbb:
  • Lapisan paling bawah saya beri koran dan kertas daur ulang bekas wadah telur agar lindi tidak merembes keluar keranjang. 
  • Kemudian diatasnya ditaburkan kompos yang sudah jadi,baru dimasukkan limbah dapur seperti cacahan sisa sayur yang tidak terpakai, kulit telur, kulit bawang,nasi putih sisa, kulit buah-buah, dll. Perlu diingat, jangan memasukkan sisa sayur yang sudah diolah, limbah lauk hewani seperti ikan, ayam, dll, juga yang bersantan. Kenapa? karena pembusukannya mengundang lalat dan tikus. Menjijikan bukan^^ Sebaiknya limbah yang ingin diurai terdiri dari bahan cokelat/ kering dan bahan hijau/segar. Jika terlalu banyak sisa sayur dan buah, bisa ditambah dedaunan kering. Sebaliknya, jika terlalu banyak bahan cokelat, silakan saja masukkan dedaunan, rerumputan, bahkan bunga2an.
  • Setelah limbah dapur masuk, berikutnya beri cairan MOL secukupnya untuk membantu mempercepat penguraian. Apa itu MOL? Posting berikutnya akan saya jelaskan.
  • Terakhir tutup kembali dengan kompos. Tutup lagi dengan tutup keranjang yang berlubang.
  • Setiap hari lakukan step diatas (kompos-limbah+MOL-kompos) sambil diaduk sesekali agar udara masuk merata
  • Dengan penggunaan MOL proses penguraian lebih cepat, dan kompos yang dihasilkan cukup menunggu 2 minggu saja. Lebih baik lagi sampai 1 bulan hingga tekstur komposnya  remah dan hitam. Saring dahulu bagian paling bawah (yang sudah matang) untuk mendapatkan remahan kompos yang seragam. Siap digunakan untuk tanaman kesayangan.
Mudah bukan? Jadi tunggu apa lagi,mari mengolah limbah dapur kita sendiri. Sembari mengurangi sampah, pekarangan jadi hijau dan tumbuh dengan kompos buatan sendiri.

Pindah Rumah Cara Saya

Ketika saya masih anak-anak, saya ingin sekali merasakan yang namanya pindah rumah.  Rumah baru, sekolah baru, teman baru dan tentu saja suasana kota yang baru. Saya pun berdoa agar keinginan itu terkabul. Dan sekarang, Allah Yang Maha Baik mengabulkan doa saya tersebut. Mengikuti si ayah berpindah dari satu kota ke kota yang lain di pulau Kalimantan membuat saya benar-benar merasakan yang namanya merantau. Mengenal budaya dan kebiasaan suku lain, berbaur dengan masyarakat setempat , dan merasakan aneka petualangan baru cukup menyenangkan bagi saya dan keluarga. Akan tetapi proses pindah rumah dengan segunung packing barangnyalah yang benar-benar menguras pikiran dan tenaga. Dalam 5 tahun ini, saya sudah 3 kali pindah rumah, tetapi sudah 4 kali packing barang, karena ketika saya hendak pulang ke Jogja tahun 2010 lalu, saya packing semua barang-barang yang ada di Barabai untuk berjaga-jaga kalau si Ayah pindah dinas selagi saya masih tinggal di Jogja. Meskipun terlihat merepotkan, jika kita tahu apa-apa saja yang harus dilakukan, InsyaAllah akan lebih mudah dilalui. Berikut saya share cara packing ala saya selama ini,

Dua minggu sebelum pindah
  • mulai habiskan satu persatu stok makanan di dalam lemari es, lemari penyimpanan bahan makanan, kalau perlu sumbangkan. Biasanya bahan-bahan kue dan makanan mentah saya olah untuk dibagikan kepada rekan kantor, pemilik kontrakan, dan tetangga sebagai tanda perpisahan
  • kumpulkan kardus-kardus besar yang berbahan tebal dan masih rapi, jangan menggunakan kardus tipis semisal kardus mie instan dan jangan pilih yang lembab. Jemur bila perlu untuk menghindari jamur dari kelembababan
  • pisahkan pakaian-pakaian, kain, sprei, selimut yang jarang dipakai dalam satu kardus untuk di packing pertama, toh tidak dibutuhkan dalam waktu dekat. Bila perlu sumbangkan saja
  • informasikan tentang rencana kepindahan ke sekolah anak agar pihak sekolah mempersiapkan berkas-berkas kepindahan dan jangan lupa beritahu pemilik kontrakan
  • selesaikan kewajibab dan tagihan, bulan ini seperti iuran TV kabel, telepon, kebersihan & keamanan, PDAM dan listrik. Untuk tagihan bulan depan yang belum terbayar seperti PDAM titipkan saja ke pemilik kontrakan. Listrik bisa dibayar dari lokasi yang baru, jangan lupa kalau sudah membayar diinformasikan ke pemilik kontrakan lama ya
Tujuh hari sebelum pindah
  • mulai packing buku-buku, aksesoris, mainan anak, perkakas dapur yang jarang digunakan, seperti blender, mixer, alat baking. Beri nomor pada masing-masing kardus dan catat dalam lembar terpisah beserta rincian isinya agar mudah dicari. 
  • Sisakan saja 2-3 piring beserta gelas dan sendok-garpu. Jika masih ingin memasak masakan sederhana, sediakan panci/teflon cekung untuk masak air membuat teh/kopi, masak mie instan atau sekedar menggoreng telur dan nasi goreng.
  • Pot-pot tanaman dirapikan, pilih yang benar-benar di sayangi. Kalau pindahnya jauh lebih baik disumbangkan saja ke para tetangga, hitung-hitung tanda mata juga^^, toh di lokasi yang baru bisa membeli/menanam lagi
  • Bersihkan setiap sudut rumah, prinsipnya, masuk bersih keluar bersih juga dong, malu juga kalau meninggalkan rumah dalamkeadaan kotor
  • Biasanya saya selalu menyiapkan dalam 1 koper besar keperluan selama 3 hari sampai dengan 1  minggu pertama  setelah pindah karena hari-hari tersebut biasanya belum normal. Dari pada repot membongkar kardus-kardus, lebih baik siapkan terpisah sehingga mudah dicari. Isiannya seperti baju seragam kantor suami, baju dan perlengkapan istri & anak, sprei bersih, handuk mandi. Semua dalam keadaan bersih dan sudah di setrika (atau sisipkan setrika sekalian saja^^) O ya, jangan lupa satukan semua berkas penting dalam 1 map, laptop, kamera, gtab, dan teman-temannya juga dalam 1 koper ini ya. Selama perjalanan, koper inilah yang perlu selalu  ada didekat saya dan masuk dalam mobil  yang akan kita gunakan (bukan dalam truk bersama perabot lain)
 Tiga hari sebelum pindah

  • Matikan kulkas, bersihkan isinya unt, sumbangkan yang masih bisa diolah, atau olah saat itu juga. Kalau masih ingin menggunakan kulkas, mode paling kecil saja, toh tidak banyak yang kita simpan kan?Dan jangan sampai kita direpotkan lagi dengan urusan membersihkan kulkas di detik-detik terakhir kepindahan ya
  • Untuk makan besar, masaklah makanan yang sederhana saja, memanfaatkan panci dan wajan yang sudah disisihkan.Kalau tidak mau repot, ya beli saja lauk pauknya..hehehehe
  • Cek semua perabot, kosongkan lemari, manfaatkan untuk menyimpan barang-barang ringan saja seperti bantal-guling-kumpulan serbet dan teman-temannya, jangan lupa dikunci
  • Selesaikan semua urusan cucian yang tertinggal, jemur dan sisipkan dalam koper besar bersama keperluan 1 minggu pertama di tempat yang baru
  • Uninstall mesin cuci, keran, dan perlengkapannya. Bersihkan juga kalau perlu. Setelah ini, mesin cuci hanya berfungsi mengangkut selang sprei & baju kotor (yang sudah dibungkus plastik). Aneka sabun cuci & perlengkapan mandi bisa dimasukkan juga ke dalam mesin cuci. Jangan lupa ditempatkan dalam plastik terpisah.
Sehari sebelum pindah
  •  Mulai saat ini, mulai hematlah tenaga. Tidak perlu repot memasak, mencuci baju, dll. Persiapkan fisik dengan baik agar saat kepindahan nanti semua anggota keluarga dalam keadaan fit dan sehat.
  • Masukkan perangkat entertainment seperti televisi, blue ray, dvd,sound system dalam kardus yang berpenyekat styrofoam atau bila tidak ada bisa juga disipkan kain tebal seperti handuk, selimut,dan sejenisnya untuk menghindari benturan
  • Keluarkan anak dari sekolah dan mulai berpamitan kepada semua guru, tetangga, rekan kantor, dan kenalan dekat di kota yang akan ditinggalkan.  Bila jaraknya terlalu jauh, pergunakan telepon untuk menghemat tenaga kita. Tidak mau kan di hari kepindahan kita malah kecapekan karena sibuk berpamitan kesana kemari
Nah, tibalah dihari kepindahan. Ucapkan selamat tinggal pada kota lama, jangan lupa berdoa agar perjalanan lancar dan diberi kemudahan di tempat yang baru.^^

Jalan Jalan ke Candi Agung Amuntai



Jika berkunjung ke Amuntai-Kabupaten Hulu Sungai Utara, silakan menyempatkan diri untuk melihat situs Candi Agung Amunta, sebuah situs candi Hindu berukuran kecil yang terdapat di kawasan Sungai Malang, kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Candi ini diperkirakan peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang keberadaannya sezaman dengan Kerajaan Majapahit.
Candi Agung Amuntai merupakan peninggalan Kerajaan Negaradipa Khuripan yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke XIV Masehi. Dari kerajaan ini akhirnya melahirkan Kerajaan Daha di Negara dan Kerajaan Banjarmasin. Menurut cerita, Kerajaan Hindu Negaradipa berdiri tahun 1438 di persimpangan tiga aliran sungai. Tabalong, Balangan, dan Negara. Cikal bakal Kerajaan Banjar itu diperintah oleh Pangeran Suryanata dan Putri Junjung Buih dengan kepala pemerintahan Patih Lambung Mangkurat. Negaradipa kemudian berkembang menjadi Kota Amuntai.
Candi Agung diperkirakan telah berusia 740 tahun. Bahan material Candi Agung ini didominasi oleh batu dan kayu. Kondisinya masih sangat kokoh. Di candi ini juga ditemukan beberapa benda peninggalan sejarah yang usianya kira-kira sekitar 200 tahun SM. Batu yang digunakan untuk mendirikan Candi ini pun masih terdapat di sana. Batunya sekilas mirip sekali dengan batu bata merah. Namun bila disentuh terdapat perbedaannya, lebih berat dan lebih kuat dari bata merah biasa. Batu bata yang ditemukan berukuran besar mirip dengan batu bata yang juga ditemukan situs candi Kayen di Dusun Buloh Desa Kayen di Jawa Tengah.(sumber:  wikipedia.org)
Pada hari Sabtu yang cerah, beberapa minggu yang lalu, setelah mengantar Akmal ke sekolah, bersama si Ayah, saya berjalan-jalan ke situs ini. Berdua saja. Sembari mengumpulkan foto-foto sebagai kenang-kenangan akan kota Amuntai, menyempatkan diri ber-our time tanpa ada anak itu sungguh menyenangkan. Refresh otak dan hubungan setelah lama tidak pernah berduaan, hehehehe. Sudah cukup ceritanya, silakan menikmati saja foto-foto dibawah ini ya...^^


Bagian dalam candi


Lingkungan candi yang sejuk dan rindang

Cocok untuk foto-foto nih..

Karena dekat dengan kompleks sekolah, siswa-siswa bisa belajar sejarah dan berkegiatan disini

Situs candi di tutup semacam cungkup untuk melindunginya dari cuaca














Ada pula museum dengan koleksi benda-benda peninggalan situs ini. Foto museumnya saya ambil dari Arief Rahman Saan di wikipedia.org


Sunday, May 5, 2013

Musibah Kebakaran


Sore itu tanggal 5 Mei 2013, di suatu hari Minggu yang sepi, matahari sedikit demi sedikit mulai melemahkan sinarnya. Tetapi masih saja membuat hawa di dalam rumah pengap akibat sengatnya sejak siang hari. Tak lagi ada hujan di penghujung musim berair membawa butiran debu beterbangan kesana kemari. Adzan ashar telah lewat 30 menit, dan saya bersiap mengenakan mukena sedangkan Akmal asyik menonton televisi. Saat hendak takbir pertama, sayup-sayup dari luar rumah terdengar suara orang berlari tergesa. Kemudian samar-samar ada yang berbicara cukup keras dan jelas, "kebakaran...api...asap tebal..." lalu sedetik kemudian suara tiang listrik dipukul berkali-kali...suaranya keras dan cepat menderu. Pikiran panik mulai menggelayut, segera saja saya keluar rumah dan melihat para tetangga sudah berkumpul di sisi jalan sembari mendongakkan kepala keatas melihata keseberang langit, tepat di belakang perumahan. MasyaAllah! Asap hitam membumbung tinggi di langit biru sore itu. Raungan sirene mulai terdengar silih berganti. Ada kebakaran yang terjadi tak jauh dari perumahan. Meskipun bau sangit asap tidak sampai ke rumah, tetapi membayangkan besarnya api yang bisa membuat asap setebal itu jelas membuat begidik yang melihatnya. Masih bertanya-nyata, tidak ada yang tahu dimana terjadinya kebakaran itu. Sesaat kemudian barulah ada seseorang yang datang dari lokasi kejadian yang memberitahukan bahwa musibah ini telah menghanguskan  puluhan rumah di perempatan jalan Palampitan, tepat di seberang Masjid Riyadusholihin.
Musim kemarau yang kering dan panas di Kalimantan Selatan selalu membawa risiko terjadinya musibah kebakaran. Bangunan rumah yang terbuat dari kayu dengan atap sirap maupun daun rambia masih banyak ditemui di provinsi ini. Seringkali rumah-rumah kayu tersebut berdiri berdempetan satu dengan yang lainnya. Meskipun tidak seorang pun menginginkan hal itu terjadi, ada kalanya keteledoran tak disengaja membawa bencana kehilangan bagi banyak orang. Semoga kita semua selalu diingatkan melalui musibah ini agar selalu berhati-hati dan senantiasa berdoa kepada-Nya.

Tinggal puing-puing